MAKALAH TENTANG CARA MEMANDIKAN PASIEN
Pembimbing:
Nanik Kurniawati, S.Kep. Ns.
Disusun oleh:
Elok Faikotul Himma (13.013)
Fajariyah Oasa Hidayati (13.014)
Nazir Maulana Achsan (13.029)
Nissa Septiani Aldi (13.030)
Fajariyah Oasa Hidayati (13.014)
Nazir Maulana Achsan (13.029)
Nissa Septiani Aldi (13.030)
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA PASURUAN
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Cara Memandikan Pasien”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni
al-qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah
ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia di Akedemi Keperawatan Pemerintah
Kota Pasuruan. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Nanik Kurniawati, S.Kep. Ns. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya
penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pasuruan, 29 Oktober 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perawat bekerja dengan bervariasi
klien yang memerlukan bantuan hygiene pribadi atau harus belajar teknik hygiene
yang sesuai. Hygiene adalah ilmu kesehatan. Cara perawatan diri manusia untuk
memelihara kesehatan mereka disebut hygiene perorangan. Cara perawatan diri
menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosional klien.
Pemeliharaan hygiene perorangan
diperlukan untuk kenyamanan individu, keamanan dan kesehatan. Seperti pada
orang sehat memenuhi kebutuhan kesehatannya sendiri, pada orang sakit atau
tantangan fisik memelukan bantuan perawat untuk melakukan praktek kesehatan
yang rutin. Selain itu, beragam faktor pribadi dan sosial budaya mempengaruhi
praktek hygiene klien. Perawat menentukan kemampuan klien untuk melakukan
perawaan diri dan memberikan perawatan hygiene menurut kebutuhan dan pilihan
klien.
Memandikan klien merupakan bagian
perawatan hygiene total. Mandi dapat dikategorisasikan sebagai pembersihan atau
terapetik. Mandi adalah salah satu cara mempertahakan kebersihan kulit. Mandi
akan membantu menciptakan suasana rileks, menstimulasi sirkulasi pada kulit,
meningkatkan rentang gerak selama mandi, meningkatkan citra diri dan
menstimulasi kecepatan maupun kedalaman respirasi.
Ketika klien tidak mampu mandi atau
melakukan perawatan kulit pribadi maka perawat memberikan bantuan penting atau
mengajarkan keluarga atau temannya bagaimana memberikan hygiene dengan cara dan
pada waktu yang tepat. Interaksi antara perawat dan klien selama mandi atau
perawatan kulit akan memberi perawat kesempatan untuk mengembangkan hubungan
yang berarti dengan klien.
Mengganti alat tenun (bad making)
atau yang lebih dikenal dengan merapikan tempat tidur merupakan bagian personal
hygiene karena tempat tidur yang bersih dan rapi memberikan keamanan dan
kenyamanan untuk peningkatan kesejahteraan pasien.
1.2 Rumusan
Masalah
Adapun permasalahan yang kami angkat
dalam makalah ini adalah bagaimana teknik-teknik memandikan pasien di tempat
tidur dan bad making.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara memandikan pasien di tempat
tidur dengan tepat dan benar.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara merapikan tempat tidur (bad
making) dengan cepat dan efektif.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Dasar
Teori
Beberapa pasien mungkin harus
dimandikan di tempat tidur. Pasien lain dengan izin dokter diperbolehkan untuk
mandi tub atau mandi shower. Perawatann mandi dengan air hangat dan sabun yang
lembut diberikan untuk menghilangkan kotoran dan keringat, meningkatan
sirkulasi dan memberikan latihan ringan pada pasien (Hegner, 2003).
Mandi parsial atau mandi sebagian di
tempat tidur termsuk memandikan hanya bagian badan yang dapat menyebabkan
ketidaknyamanan atau bau jika tidak mandi (misalnya tangan, muka, daerah
perineal dan axilla) (Potter, 2006).
Kamar
pasien tanpa melihat tempat tidurnya adalah rumah bagi pasien selama ia berada
di Rumah sakit. Tempat tidur yang rapi memberikan keamanan dan kenyamanan yang
sangat berperan penting bagi kesejahteraan pasien (Hegner, 2003).
Sikap baring pasien sebaiknya
diusahakan yang menyenangkan baginya. Pasien yang tidak dapat bergerak aktif
sendiri karena lumpuh atau pingsan harus diubah sikap baringnya 2 sampai 3
jamkarena daerah yang tertekan terus menerus dapat terganggu aliaran darahnya
sehingga mudah timbul dekubitus (Rosmawarna, 1985).
2.2 Tujuan
Tindakan
2.2.1 Tujuan Tindakan memandikan pasien di tempat
tidur
1. Membersihkan badan
2. Memberikan perasaan segar
3. Merangsang peredaran darah, otot-otot, dan urat saraf bagian
periver (saraf tepi)
4. Sebagai pengobatan
5. Mencegah timbulnya luka dan komplikasi pada kulit
6. Mendidik penderita dalam kebersihan perorangan
2.2.2 Tujuan Tindakan membereskan tempat tidur (bad
making)
1. Agar kamar tidur pasien terlihat lebih bersih dan rapi.
2. Menciptakan rasa aman bagi pasien.
3. Agar tidak menimbulkan cidera pada pasien yang harus
berbaring total (bedrest)
2.3 Prinsip
memandikan pasien
1. Bersih
2. Menjaga privasi
2.4 Indikasi
2.4.1 Indikasi memandikan pasien di tempat tidur
Semua pasien untuk memenuhi
kebutuhan hygienenya
2.4.2 Indikasi membereskan tempat tidur (bad
making)
1. Pada penderita bedrest
2. Pada pasien sesak nafas
3. Pada pasien yang tidak dapat tidur terlentang
2.5 Alat
dan Bahan
2.5.1 Alat dan Bahan tindakan memandikan pasien di
tempat tidur
1. Baskom mandi dua buah, masing-masing beridi air dingin dan
air hangat
2. Pakaian pengganti
3. Kain penutup
4. Handuk dua buah
5. Sarung tangan pengusap badan (Washcloth) dua buah
6. Tempat untuk pakaian kotor
7. Sampiran
8. Sabun
9. Bedak, deodorant, lotion
10. Stik menicure, sikat kuku, neirbekken (perawatan kuku)
11. Sisir, sampo (perawatan rambut)
12. Sikat gigi, pasta gigi (perawatan mulut dan gigi)
2.5.2 Alat dan Bahan tindakan membereskan tempat
tidur (bad making)
1. Tempat tidur, kasur, bantal
2. Seprei besar dan kecil
3. Perlak
4. Selimut
5. Sarung bantal
6. Keranjang/plastik tempat kain kotor
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Cara
Kerja
3.1.1 Cara kerja tindakan Memandikan Pasien di
Tempat Tidur
1. Jelaskan prosedur pada pasien
2. Cuci tangan. Ingatlah untuk mencuci tangan, mengidentifikasi
pasien dan memberikan privasi
3. Siapkan semua peralatan yang diperlukan.
4. Pastikan semua jendela dan pintu dalam keadaan tertutup.
5. Atur posisi pasien.
6. Lepaskan pakaian tidur pasien dan letakkan di tempat pakaian
kotor ( pasien dianggap tidak memakai infus)
a.
Longgarkan
pakaian mulai dari leher
b.
Lepaskan
pakaian menuruni lengan
c.
Pastikan
bahwa pasien diselimuti dengan selimut mandi .
d.
Jika
pada saat itu pasien sedang diinfus:
1)
Lepaskan
pakaian dari lengan yang tidak diinfus
2)
Gulung
lengan pakaian itu ke belakang badan dan melewati lengan dan lokasi yang
diinfus. Hati-hati dengan selang infus.
3)
Lipat
bahan pakaian itu dengan satu tangan sehingga tidak ada tarikan atau tekanan
pada selang dan perlahan-lahan turunkan pakaian melewati ujung jari
4)
Dengan
tangan yang lain, angkat selang infus dari tiangnya dan masukkan dalam lipatan
pakaian pastikan untuk tidak merendahkan botol infus. Tarik pakaiannya,
kembalikan botol infus ke tiang penggantungnya.
7. Bantulah pasien untuk bergerak ke sisi tempat tidur yang
dekat dengan anda. Mulailah dengan yang trjauh dari anda.
8. Lipat handuk wajah di tepi atas selimut mandi agar tetap
kering. Pakai sarung tangan jika perlu.
9. Buat sarung tangan dengan meliapat washcloth di sekitar
tangan.
a.
Basahi
washcloth.
b.
Basuh
mata pasien, gunakan ujung handuk yang berbe.
c.
Usap
dari dalam keluar.
d.
Jangan
menggunakan sabun dekat mata.
e.
Jangan
menggunakan sabun pada wajah kecuali permintaan pasien.
10. Bilas washclothcara memendikan dan beri sabun jika pasien
menginginkan. Peras washcloth, jangan meninggalkan sabun dalam air.
11. Basuh dan bilas wajah, telinga dan lehernya dengan baik,
gunakan handuk untuk mengeringkannya.
12. Buka lengan pasien yang terjauh (terjauh dari anda). Tutupi
ranjang dengan handuk mandi yang diletakkan di bawah lengan.
a.
Basuh,dengan
arah akral (ujung) ke arah axilla, bilas dan keringkan lengan dan tangan.
b.
Pastikan
axilla bersih dan kering.
c.
Ulangi
untuk lengan yang lain (lengan yang terdekat dari anda).
d.
Pakaikan
deodorant dan bedak jika pasien memintanya atau membutuhkannya.
e.
Perawatan
Kuku.
1)
Letakkan
tangan dalam baskom air, rendam kurang lebih selama 2 menit dan sikat dengan
beri sabun bila kotor. Basuh tangan dengan hati-hati. Bilas dan keringkan.
Tekan kutikula (dasar kuku) dengan lembut menggunakan handuk ketika
mengeringkan jari tangan.
2)
Letakkan
tangan di nierbekken. Bersihkan kuku bagian dalam stik manikur. Bentuk kuku
dengan emery board. Hati-hati jangan memotong kuku terlalu pendek. Jangan
memotong kuku jika pasien diabetes.
13. Tutupi dada pasien dengan handuk mandi. Kemudian lipat
selimut sampai ke pinggang di bawah handuk :
a.
Basuh,
bilas dan keringkan bagian dada .
b.
Bilas
dan keringkan lipatan di bawah payudara pasien wanita untuk menghindari iritasi
kulit.
c.
Beri
sedikit bedak jika perlu sesuai dengan ketentuan fasilitas.
d.
Jangan
biarkan bedak menempel.
14. Lipat selimut mandi sampai ke daerah pubis (tempat genitalia
eksterna). Basuh, bilas dan keringkan daerah abdomen. Lipat selimut mandi ke
atas untuk menutupi perut dan dada. Ambil handuk dari bawah selimut mandi.
15. Minta pasien untuk menekuk lututnya, jika mungkin. Lipat
handuk mandi ke atas agar paha, tungkai dan kaki terbuka. Tutupi ranjang dengan
handuk mandi.
a.
Letakkan
baskom mandi di atas handuk.
b.
Letakkan
kaki pasien di dalam baskom .
c.
Basuh
dan bilas tungkai dan kaki.
d.
Pada
saat memindahkan kaki, topang kaki dengan benar.
16. Angkat kaki dan pindahkan baskom ke sisi lain tempat tidur.
Keringkan tungkai dan kaki. Keringkan dengan baik sela-sela jari kaki.
17. Ulangi untuk tungkai dan kaki yang lain. Angkat baskom dari
tempat tidur sebelum mengeringkan tungkai dan kaki.
18. Lakukan perawatan kuku jika perlu. Usapkan lotion pada kaki
pasien yang berkulit kering.
19. Bantu pasien untuk miring ke arah yang berlawanan dengan
anda. Bantu pasien untuk bergerak ke tengah tempat tidur. Letakkan handuk mandi
memanjang berdekatan dengan punggung pasien.
a.
Basuh,
bilas dan keringkan leher, punggung dan bokong.
b.
Gunakan
usapan yang tegas dan memanjang ketika membasuh punggung. Beri lotion, massage
20. Usapan punggung biasanya dilakukan pada saat ini. Bantu
pasien telentang.
21. Letakkan handuk di bawah bokong dan tungkai atas. Letakkan
washcloth, sabun, baskom,dan handuk mandi dalam jangkauan pasien (gbr 17).
22. Minta pasien untuk menyelesaikan mandinya dengan membersihkan
genitalianya. Bantulah pasien jika perlu. Anda harus mengambil alih tanggung
jawab tersebut, jika pasien mengalami kesulitan. Seringkali pasien merasa
enggan uuntuk meminta bantuan. Jika membantu pasien, gunakan sarung tangan
sekali pakai.
a.
Untuk
pasien wanita,basuh dari depan ke belakang, keringkan dengan hati-hati.
b.
Untuk
pasien pria, pastikan untuk membasuh dan mengeringkan penis, scrotum, dan
daerah pangkal paha dengan hati-hati.
23. Lakukan latihan rentang gerak sesuai perintah.
24. Tutupi bantal dengan handuk. Lakukan perawatan rambut, sisir
atau sikat rambut pasien. Perawatan mulut biasanya diberikan pada saat ini.
25. Letakkan handuk-handuk dan washcloth di tempat linen kotor.
26. Siapkan pakaian bersih. Jika pasien memakai infus, tanyakan
pada perawat sebelum melakukan prosedur a sampai f. Tanyakan apakah pakaian (1)
dimasukkan melewati lengan yang terpasang infus atau (2) tidak memasukkan
lengan hanya menutupi bahu (seperti jika pasien memakai infus multiple atau
pompa infus) jika keadaannya seperti nomor 1, maka:
a.
Pegang
lengan baju di sisi selang infus dengan satu tangan.
b.
Angkat
botol infus dari tiangnya, pertahankan ketinggiannya.
c.
Selipkan
botol infus melalui lengan bahu dari bagian dalam dan gantung kembali botol
infus tersebut.
d.
Tarik
baju sepanjang selang infus sampai ke tempat tidur.
e.
Masukkan
pakaian melalui tangan. Lakukan dengan hati-hati agar tidak mempengaruhi area
infusan.
f.
Posisikan
pakaian pada lengan yang terpasang selang infus. Kemudian masukkan lengan yang
satunya.
27. Bersihkan dan kembalikan alat-alat.
28. Letakkan washcloth dan handuk-handuk bersih di sandaran sisi
tempat tidur atau gantung.
29. Ganti linen setelah melakukan prosedur merapikan tempat tidur
occupied. Ganti dan letakkan linen kotor pada tempat linen kotor.
30. Lakukan semua tindakan penyelesaian prosedur.
31. Ingatlah untuk mencuci tangan anda.
32. Laporkan penyelesaian tugas dan mendokumentasikan waktu,
memandikan di tempat tidur dan reaksi pasien.
3.1. Cara
kerja tindakan membereskan tempat tidur (bad making)
3.1.1 Menyiapkan
tempat tidur tanpa pasien
1. Cuci tangan
2. Letakkan seprei dengan lipatan memanjang dengan garis
tengahnya untuk menentukan tengah-tengah tempat tidur
3. Masukkan seprei bagian kepala ke bawah kasur kira-kira 30 cm.
4. Masukkan seprei bagian kaki ± 25 cm, lalu kita membuat sudut
dari kepala, terus ke bagian kaki.
5. Masukkan sisi-sisi dari seprei ke bawah kasur .
6. Letakkan perlak melintang ± 50 cm dari garis kasur bagian
kepala, lalu dimasukkan ke bawah kasur bersama-sama.
7. Letakkan selimut ± 15 cm dari garis kasur bagian kepala,
masukkan selimut bagian kaki ke bawah kasur bersama-sama.
8. Sarung bantal dipasang, bantal diletakkan dengan bagian yang
tertutup kejurusan pintu.
9. Bereskan alat-alat lalu cuci tangan
A. Melipat Sisi dengan Cara “mitred corners”
Selipkan seprei di bagian bawah
tempat tidur dan biarkan bagian sisi lepas. Angkat
sisi seprei, sekitar 45 cm (18 inchi) dari sudut ranjang. Selipkan bagian top sheet yang tergantung
lepas dekat sudut tempat tidur. Sisi seprei lipat
ke bawah tempat tidur.
B. Melipat Seprei atau Selimut di Tempat Tidur
Setelah seprei atau selimut dipasang
di atas tempat tidur angkat dulu bagian
tengah bawah sekitar 30 cm (12 inchi) ke atas sebelum anda selipkan ke bawah
kasur. Kemudian lipat ke satu sisi sedemikian rupa sehingga merupakan ploi bara selipkan seprei atau selimut
tersebut ke bawahkasur.
C. Mengganti Sarung Bantal
Masukkan tangan
ke dalam sarung bantal, pegang
sudut-sudut terjauh bantal tersebut
lalu lipatkan posisinya di dalam sarung
bantal. Secara bertahap masukkan bantal
ke dalam sarungnya.
3.1.2 Membereskan
tempat tidur yang ditempati pasien oleh
satu perawat
1.
Tempatkan
kursi memunggungi sisi bawah tempat tidur.
2.
Lepaskan
alas pada satu sisi tempat tidur, baru pada sisi yang lain.
3.
Angkat
semua bantal kecuali satu.
4.
Lepaskan
sarung bantal, letakkan bantal di kursi.
A. Mengganti
alas tempat tidur (seprei)
1.
Rapikan
penutup kasur.
2.
Letakkan
seprei bersih separuh tergulung memanjang menyebelah gulungan seprei kotor.
Selipkan separuh seprei dan atur sudutnya dengan cara “mitre”.
3.
Kalau
menggunakan alas plastik gulung di setengah bagian tempat tidur lalu selipkan.
Jika menggunakan alas khsus yang prelu diganti, tempatkan dahulu yang bersih
setengah tergulung memanjang di samping yang kotor dan selipkan separuh
sisanya. Kalau alas khusus ini bersih, tarik dan selipkan.
4.
Palingkan
pasien sehingga berbaring pada punggung, melewati kain yang tergulung terus ke
sisi yang lain.tarik bantal perlahan ke sisi anda dan jaga agar kepala pasien
tetap di atas bantal.
5.
Pergilah
ke sisi lain tempat tidur, tarik dan angkat alas yang kotor, luruskan penutup
kasur. Kalau alas masih bersih dan tidak perlu diganti maka luruskan. “mitre”
sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik masuk alas khusus dan lapis
plastiknya lalu selipkan.
6.
Kalau
anda mengganti seprei, gulung seprei yang bersih.selipkan dan susun sudutnya
dengan cara “mitre”. Lepaskan kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik dan
alas khusus tersebut.
7.
Gulingkan
pasien agar berbaring terlentang di tengah tempat tidur. Tempatkan pada posisi
yang nyaman. Ganti sarung bantal apabila perlu dan tempatkan kembali.
B. Menggantikan
selimut
1. Angkat tutup atas atau selimut yang menutupi pasien, kalau
memang ada. Ganti dengan yang bersih apabila perlu. Bereskan tempat tidur,
lipat tutup atas atau selimut dan “mitre” sudutnya. Lipat tutup atas di atas
bedcover. Ganti tutup atas dan duvet sesuai kondisi.
2. Perhatikan agar pasien cukup nyaman.
C. Penanganan
Akhir
Bersihkan semua peralatan. Letakkan kembali perabot yang tadi
dipindahkan. Jangan lupa untuk mencuci tangan.
3.1.2 Membereskan
tempat tidur yang ditempati pasien oleh dua
perawat
1.
Tempatkan
kursi memunggungi tempat tidur.
2.
Lepaskan
semua alas.
3.
Angkat
semua bantal kecuali satu. Lepaskan sarungnya. Letakkan di atas kursi.
4.
Angkat
selimut dan alas teratas secara terpisah. Lipat sepertiga atas sampai ke
tengah, juga sepertiga bagian bawah. Angkat bersama-sama dan letakkan di atas
kursi. Masukkan kain di keranjang atau kantung plastik. Biarkan pasien tertutup
satu lapis alas dan selimut kalau ruangan cukup dingin.
5.
Palingkan
ke satu sisi tempat tidur. Perhatikan agar kepalanya terletak di atas bantal
dan kakinya tertopang dengan baik .
6.
Pegang
pasien kuat-kuat saat dia berada di pinggir tempat tidur, yang lain menggulung
setiap alas secara terpisah ke bagian tengah tempat tidur . Kalau tidak di
pasang yang baru, betulkan yang lama agar tidak berkerut. Buang semua kotoran
yang ada di atas.
A. Mengganti
alas tempat tidur (sprei)
1.
Rapikan
penutup kasur.
2.
Pasang
sprei separuh tergulung memanjang di sebelah yang kotor. Selipkan separuh sprei
dan atur sudutnya dengan menyelipkannya
3.
Kalau
anda menggunakan alas plastik maka gulung tengah tempat tidur lalu selipkan.
Kalau menggunakan alas yang perlu dig anti, tempatkan alas setengah tergulung
memanjang, di samping alas kotor dan selipkan sisanya. Kalau alas khusus ini
bersih, tarik dan selipkan.
4.
Pindahkan
bantal ke sisi lain, palingkan pasien ke atas kain tersebut ke sisi yang lain.
5.
Tarik
dan angkat alas yang kotor. Luruskan penutup kasur. Kalau alas masih bersih dan
tak perlu diganti, rapikan sudut-sudutnya dan selipkan di bawah kasur. Tarik
masuk alas khusus dan lapis plastiknya lalu selipkan.
6.
Kalau
anda mengganti sprei, gulung sprei, selipkan dan rapikan sudutnya. Lepaskan
kembali gulungan dan selipkan lapisan plastik alas khusus tersebut
7.
Gulingkan
pasien agar terbaring terlentang di tengah tempat tidur, ganti sarung bantal
jika perlu.
B. Mengganti
tutup atas tempat tidur
1.
Angkat
tutup atas atau selimut yang menutupi pasien. Ganti dengan yang bersih.
Bereskan tempat tidur, lipat tutup atas dan selimut, rapikan sudutnya. Lipat di
atas bedcover.
2.
Perhatikan
agar pasien cukup nyaman.
C. Penanganan
Akhir
Bersihkan semua peralatan dan
kembalikan perabot yang tadi dipindahkan. Jangan
lupa untuk mencuci tangan.
3.1.4 Membereskan
tempat tidur pada pasien yang tidak dapat berbaring terlentang
Jika kita mengurus seseorang yang
tidak mampu berbaring terlentang ataupun keluar tempat tidur, maka sebaiknya
modifikasi prosedur yang dijelaskan untuk tempat tidur yang ditempati pasien
yang dapat berbaring.
1.
Jangan
palinkan pasien ke satu sisi. Tapi angkat dan dudukkan di ujung tempat tidur
dengan kaki menggantung ke satu sisi
2.
Topang
kaki yang menggantung itu dengan meja penopang khusus atau kursi kalau
tingginya memang sesuai.
3.
Gulung
semua alas ke bawah sampai ke bagian tengah tempat tidur.
4.
Setelah
beres pindahkan pasien ke bagian atas tempat tidur dan dudukkan pada posisi
yang nyaman sementara kita mengangkat alas yang kotor dan membereskan bagian
bawah.
5.
Kalau
bekerja sendiri gunakan bantal untuk menopang punggung pasien disaat pasien
duduk.
6.
Tugas
kita akan lebih mudah jika ada yang membantu. Maka satu orang dapat menopang
pasien sementara yang lain mengangkat alas yang kotor dan membereskan tempat
tidur
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ø Hygiene adalah ilmu kesehatan. Cara perawatan diri manusia
untuk memelihara kesehatan mereka disebut hygiene perorangan.
Ø Pemeliharaan hygiene perorangan diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan dan kesehatan.
Ø Memandikan klien merupakan bagian perawatan hygiene total.
Mandi dapat dikategorisasikan sebagai pembersihan atau terapetik. Mandi adalah
salah satu cara mempertahakan kebersihan kulit.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
Dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
0 komentar:
Posting Komentar